MANAJEMEN KEUANGAN
1. Menurut penulis martono dan agus
harjito dalam buku manajemen perusahaan membahas secara menyeluruh tentang
konsep dasa manjemen keungan yang meliputi :
a.
Tujuan perusahaan
untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya
dengan meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan atau bisa juga tujuan
perusahaan dikatakan untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik
saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya.
Berkaitan mengenai
tujuan perusahaan itu sendiri, Martono dan Agus Harjito (Manajemen Keuangan,
2008:3) menjabarkan ada 3 macam tujuan
perusahaan, yakni :
1. Mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk
kemakmuran pemilik perusahaan.
2. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan (going
concern).
3. Mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai
tanggung jawab social perusahaan.
b.
Arti dan pentingnya manajemen
keungan perusahaan
Menurut Martono dan Agus Harjito (Manajemen Keuangan,
2008:4), menguraikan pengertian manajemen keuangan (Financial Management), atau
dalam literature lain disebut pembelanjaan, yakni segala aktifitas perusahaan
yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola
asset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Selain itu menurut Bagus
Wiksuana, dkk (Manajemen Keuangan, 2001), manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajmen dana dalam
berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk
pembiayaan investasi atau pembelanjaan
secara efisien.
c.
Fungsi-fungsi utama manajemen
keuangan perusahaan
Dari definisi tersebut Martono dan Agus Harjito (Manajemen
Keuangan, 2008:4), menguraikan 3 (tiga)
fungsi utama dalam manajemen keuangan, yaitu :
a. Keputusan
investasi (investment decision)
Penanaman modal dapat dilakukan pada aktiva riil ataupun
aktiva financial. Aktiva riil merupakan aktiva yang bersifat fisik atau dapat
dilihat jelas secara fisik, misalnya persediaan barang, gedung, tanah dan
bangunan. Sedangkan aktiva financial merupakan aktiva berupa surat-surat
berharga seperti saham dan obligasi. Keputusan investasi yang dilakukan
perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yakni : pertama, manajer
keuangan perlu menetapkan berapa asset secara keseluruhan (total asset) yang
diperlukan dalam perusahaan. Kedua, dari asset yang diperlukan perlu ditetapkan
komposisi dari asset-asset tersebut yaitu berapa jumlah aktiva tetap (fixed
assets). Ketiga, untuk mencapai pemanfaatan asset secara optimal maka asset – asset yang tidak ekonomis
lagi perlu dikurangi, dihilangkan atau diganti dengan asset yang baru.
b. Keputusan
Pendanaan (Financing Decision)
Keputusan pendanaan akan mempelajari sumber-sumber dana yang berada di sisi pasiva. Keputusan
pendanaan meliputi beberapa hal yakni, pertama adalah keputusan mengenai
penetapan sumber dana yang di perlukan untuk mendanai investasi berupa hutang
jangka pendek dan hutang jangka panjang juga modal sendiri. Kedua, penetapan
tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut dengan
struktur modal yang optimum.
c. Keputusan
Pengelolaan Asset (asset management decision)
Pengalokasian dana yang digunakan untuk pengadaan dan pemanfaatan asset menjadi
tanggung jawab manajer keuangan. Aktiva lancar akan didanai dari hutang lancar
yang jangka waktunya lebih panjang dari usia aktiva lancar dan sebagai hutang
jangka panjang. Aktiva tetap yang tidak disusutkan seperti tanah akan dibiayai
dengan modal sendiri dan laba perusahaan atau laba ditahan, sedangkan asset
yang disusutkan seperti bangunan dan mesin serta peralatan dapat dibiayai
dengan hutang jangka panjang dan modal sendiri.
2. Perusahaan dalam mencari sumber
dana baik eksternal dan internal perlu diperhatikan dan dipertimbangkan tentang
tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas sesuai keinginan yang
dicapaiperusahaan. Jelaskan ketiga hal tersebut dia atas!. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih sumber dana yaitu
berkaitan dengan tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas (
profitabilitas) yang ingin dicapai perusahaan, Martono dan Agus Harjito
(Manajemen Keuangan, 2008:18).
a.
Likuidiitas
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan (financial) jangka pendek atau segera dipenuhi. Kewajiban financial
jangkan pendek tersebut meliputi kewajiban untuk membayar hutang jangka pendek
(disebut likuiditas badan usaha) dan kewajiban untuk membiayai kegiatan
operasi/produksi yang ada di perusahaan (disebut likuiditas perusahaan).
Analisis likuiditas dapat dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur neraca yang
ada pada aktiva lancar dan hutang lancar.
b.
Solvabilitas
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban
financialnya yang terdiri atas hutang jangka pendek dan jangka panjang apabila
pada saat itu perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan. Jadi apabila pada suatu
saat tiba-tiba perusahaan di likuidasi, maka apakah perusahaan dapat membayar
seluruh hutang-hutangnya ? Apabila hasil penjualan harta (aktiva) perusahaan
mencukupi untuk membayar seluruh hutangnya, maka perusahaan tersebut dalam
keadaan solvable. sebaliknya jika seluruh hasil penjualan harta (aktiva) tidak
dapat untuk membayar hutang-hutangnya maka perusahaan pada saat itu dalam
keadaan tidak solvable (insolvable).
c.
Rentabilitas atau profitabilitas
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari modal
yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. rentabilitas dibedakan menjadi
dua macam, yaitu rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri.
Rentabilitas ekonomis memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
operasi disbanding dengan total modal (aktiva) yang digunakan untuk memperoleh
laba tersebut. Sedangkan rentabilitas modal sendiri di fokuskan pada kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba dibandingkan dengan jumlah modal sendiri yang
digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Laba yang diperhitungkan dalam
rentabilitas ekonomis adalah laba operasi (Net Operating Income) atau laba
sebelum bunga pajak (Earning Before Interest and Taxes) sedangkan rentabilitas
modal sendiri memperhitungkan laba setelah pajak (Earning After Taxes).
Disamping likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, sumber
dana yang akan digunakan perusahaan juga perlu mempertimbangkan pedoman
struktur finansial, struktur modal dan strukutur kekayaan. Struktur finansial
merupakan perimbangan antara total hutang dibanding modal sendiri. Total hutang
terdiri atas hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Struktur modal
merupakan perimbangan antara hutang jangkan panjang dengan modal sendiri.
Sedangkan struktur kekayaan adalah perimbangan antara aktiva lancar dengan
aktiva tetap. Apabila konsep struktur finansial dan struktur kekayaan
digabungkan, kita mengenal istilah pedoman struktur finansial konservatif
vertical dan struktur finansial konservatif horizontal. struktur finansial
konservatif vertical menyatakan bahwa hutang sebaiknya tidak melebihi modal
sendiri. sedangkan pedoman struktur finansial konservatif horizontal menyatakan
bahwa untuk aktiva lancar tidak permanen boleh dibelanjai dengan hutang,
sedangkan untuk aktiva lancar yang permanen dan aktiva tetap sebaiknya
dibelanjai dengan modal sendiri dan hutang jangka panjang.